Rabu, November 21, 2007

Selamat Jalan Sahabat

Oleh Setta - EraMuslim.Com

Obituary

Bagi pembaca rubrik "Oase Iman"eramuslim. Com yang telah membaca artikel saya sebelumnya, yaitu"Lin, Aku Belajar Banyak Darimu" yang saya tulis pertengahan Januari 2007 silam dan baru dimuat tanggal 18 November 2007 kemarin, saya informasikan bahwa pada penghujung Oktober 2007 yang baru lalu, Lin telah kembali ke haribaan-Nya.

#

Hix3 aq ingin hidup lama.
Trllu serakahkh aq jk aq brhrap utk hidup?
Jk mmng hrs mati cpt, aq sgt ingin jd rumput di surga nanti.
Bisa g y? Aq g mngkin jd bidadari.
Aq cm mo jd rumput.
11:29:45 12/25/2006

#

Saya mengenalnya sejak 2003 silam. Seorang gadis Chinese. Lin atau Alin, saya lebih suka memanggilnya begitu saat menyapanya langsung. Nama lengkapnya Ita Yoanita Afrianty Lin Che Ying. Dia mendeskripsikan arti namanya itu lewat sebuah sms:

Dari dlu aq tau klo arti namaq ad hubngnny dg cinta Tp aq br tau klo artiny trnyta “Tuhan adlh Cinta. ”

Asal namaq dr bhs Yunani.
Papa ingin aq sll mnbarkn cinta ksh di mnpun kuberada.
20:56:14 01/29/2006

Saya tidak tahu pasti, itu arti untuk kata yang manakah dari namanya yang panjang itu. Lin salah satu sahabat terbaik yang pernah saya miliki. Kami hampir tak pernah berjumpa, tapi kami sering berkomunikasi via sms dan email.

Kemarin sore (06/11), tepat pukul 16:19:56 WIB, Hp saya berdering. Dari seorang sahabat akrab. Mengabarkan—atau lebih tepatnya meminta klarifikasi, “Apa benar Lin telah wafat seminggu yang lalu setelah operasi?”

Saya tercenung—tepatnya kaget.

Dan, ternyata berita itu benar adanya. Setelah konfirmasi ke salah seorang anggota keluarganya, benar Lin telah kembali ke haribaan-Nya, setelah sebelumnya menjalani operasi kanker otak yang sudah dideritanya sejak beberapa tahun silam.

Innaa lilLaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.
AlLaahumma ighfirlahaa, warhamhaa,
wa ‘aafihii wa’fu ‘anhaa.
Aamiiin.

Semoga kembali ke sisi-Nya adalah yang terbaik untukmu, Sahabat.
#

Saya masih menyimpan sms terakhirnya—benar-benar yang terakhir darinya:

U. Seta aq prgi skrg. jga dirimu bǽk2.
brjnjilh u sll bhagia. Maafkn aq.
trmksh ats smuaň. Hix3 aq prgi. Asswrb.
11:19:33 10/26/2007

Kami—sahabat-sahabatmu, akan mengenangmu sebagai sosok yang selayaknya kami kenang. Kesungguhanmu “melahap” 7 juz (baca: tujuh juz) Al-Quran dalam semalam di malam-malam i'tikaf Ramadhan terakhirmu, akan kami coba ikuti, Lin.

Selamat datang di haribaan-Nya. Selamat berjumpa dengan kekasih sejatimu. Kami yakin, itu tempat yang layak untukmu. Bahkan, tidak sekadar menjadi rumput di sisi-Nya. Insya Allah. Amin.

#

Beberapa sms Lin yang masih tersimpan di sebuah folder CPU saya:

A tree is known by its fruit, a man by his deed.
A good deed is never lost, he who saws courtesy reaps friendship, n he who plant kindness gathers love.
11:59:32 02/28/2007

I breathed a song into the air.
It fell 2 earth I knew not where,
and d song from the beginning 2 end,
I found again in the heart of a friend.
14:25:46 03/02/2007

Hiasilah mimpimu dengan tetesan air sembahyang.
Lelapkan matamu dengan alunan zikrullah.
Selimutkan dirimu dengan kalimah syahadah.
Alaskan tidurmu dengan do’a.
19:12:03 03/21/2007
#

Pagi basah, 7 November 2007 07:29
http://setta. Blogs.friendster. Com/the_way_to_paradise/

Lin, Aku Banyak Belajar Darimu

Oleh Setta - EraMuslim.Com

Anda tahu penyakit gegar otak? Pasti tahu, minimal pernah mendengarnya karena cukup banyak orang yang pernah mengalaminya. Tetapi kalau kanker otak, kanker darah, TBC usus? Mungkin ada di antara kita yang baru mendengarnya kali ini. Ya, karena hanya ‘orang-orang pilihan’ saja yang diberi ‘kesempatan’ untuk ‘menikmatinya’. Dan seorang sahabat karib saya, Lin—begitu saya lebih suka menyapanya, adalah salah satu dari sedikit ‘orang pilihan’ yang menderita ketiga penyakit itu sekaligus.

Jujur saya tidak dapat membayangkan apa yang dia rasakan, tetapi perasaan saya dapat meraba bagaimana penderitaanya. Namun sikap ceria dan tegarnya yang selalu ia tampilkan di hadapan kami—sahabat-sahabat dekatnya, saat-saat kondisinya membaik, sesungguhnya itu yang ingin saya bagi dengan Anda kali ini. Bahkan saat ia terkapar di tempat tidur pun, ia masih sempat mengungkapkan keceriaannya pada kami lewat pesan singkat.

“Aku kena TBC usus. Keren ya namanya? He3. Tapi kok gak sengetop aku ya? Perlu dianalisa nih! Oya, aku turun 7 kg! Pantas klo jalan melayang-layang. But don’t worry! I’m gonna be OK! Sure! Insy4W! Coz I know God with me…”

Saya kadang hanya tersenyum simpul membaca sms-sms darinya. Kemudian me-reply-nya dengan kata-kata penyemangat. Tapi, nun jauh di lubuk hati, ada perasaan sendu mengiris rasa kemanusiaan saya. Dan mata saya memanas. Saya ingin menangis—semoga bukan sebuah ekspresi cengeng yang tidak pada tempatnya. Lin, kau masih sempat bercanda tentang apa yang menimpamu kini?

Ia terlahir sebagai bayi prematur dengan kekebalan tubuh sangat rentan. Saat bayi ia harus diinkubasi, bernafas dengan bantuan selang oksigen. Ia pernah koma berhari-hari, kehilangan nafas 7 jam, muntah darah dari hidung dan telinga hanya lantaran serangan demam berdarah. Beberapa kali harus operasi amandel karena radang tenggorokan akut. Satu matanya pernah hampir tidak dapat melihat lagi akibat suhu tubuhnya di atas suhu tubuh normal berhari-hari tidak turun-turun—thypus. Penyakit paru-paru, jantung, pernah juga ia derita. Pingsan? Jangan tanya berapa kali ia sudah berada dalam kondisi itu—terlalu sering.

Tetapi dialah Lin, salah satu sahabat terbaik kami, di saat-saat derita tak henti menggerogoti tubuhnya, ia masih ingat dengan kondisi saudara-saudara seiman yang ditimpa musibah. Jiwa kemanusiaannya sangat peka.

“Bagaimana aku makan, jika membayangkan saudara-saudara di pengungsian? Mereka sudah makan belum ya?”

Di lain waktu ia menulis, “Aku merasa seperti penjahat. Di luar sana banyak saudara yang kena musibah, kenapa aku malah tiduran! Aduuh, aku pengin ke Palestin, Libanon, Pangandaran. Pasti keren. Kapan aku bisa ke sana?”

Untuk sms-nya yang satu ini, saya membalasnya dengan sebuah pertanyaan retoris. Berharap ia menyadari posisinya yang mustahil untuk melakukan semua itu. Meskipun saya tahu pasti, apa yang ia ucapkan sepenuhnya ia sadari tidak akan pernah bisa ia lakukan. Tetapi semata wujud dari kecintaannya kepada sesama yang mendalam. Bukti ketulusan hatinya ingin menolong orang lain yang menderita—meskipun sesungguhnya ia sendiri sangat boleh jadi lebih menderita dari orang-orang yang dikasihaninya itu.

“Seorang buta memaksakan diri berburu ke hutan berbekal sepucuk pistol. Lama ia menunggu di balik belukar hingga telinganya menangkap suara semak berderak-derak tak jauh darinya. Ia yakin, rusa muda yang dinantinya. Dengan naluri, ia membidik: sebuah letusan, sebuah lenguhan pendek. Ia bersorak girang. Tak jauh darinya, sesosok anak manusia tanpa nyawa. Do you know why?” tulis saya coba lebih menenangkannya.
#
Di sela jeda sakitnya, ia juga sempat bercerita. “Aku lihat film sangat bagus. Pemuda yang dilahirkan beda dengan orang lain. Tidak bisa terkena cahaya apapun—apalagi cahaya matahari. Dia hanya bisa hidup tiga hari jika terkena cahaya. Karena kulitya akan terkelupas dan kemudian akan mati mengenaskan. Semua dokter di dunia tidak tahu obatnya. Dia hidup dalam kegelapan. Jendela rumahnya saja berlapis tiga. Takut ada cahaya masuk. Setelah dewasa ia sadar, karena dirinya orang tuanya ikut terbiasa dalam kegelapan. Dia merasa bersalah. Tapi ia juga ingin tahu dunia luar. Akhirnya pemuda itu memutuskan untuk hidup tiga hari dan merasakan hidup yang sesungguhnya. Awalnya orang tuanya tidak setuju. Tapi melihat anaknya bahagia hidup seperti anak lain; melihat laut, keramaian orang, berteman, jatuh cinta, berkelahi, akhirnya mereka setuju juga. Tiga hari berlalu, waktunya tiba. Pemuda itu pun mati dengan bahagia telah melihat dunia.”

Saya tersenyum miris membacanya. Tidakkah cerita itu ditujukan khusus untuk dirinya sendiri dan bukan untuk saya?

Ah, Lin, mahasiswi semester 7 sebuah PTN berjilbab rapi dengan IPK cum laude itu ternyata hanyalah manusia biasa. Belakangan ia pernah mengeluh “bosan” dengan hari-harinya yang tak lepas dari sakit yang silih berganti menghampiri dan ketergantungan pada obat yang harus ‘dinikmati’-nya setiap 4 jam sekali. Tapi aku sangat yakin, Allah sangat sayang padaku. Jika tidak, mana mungkin Allah akan memberiku kesempatan hidup dengan kondisi kesehatan seperti saat ini? Begitu hampir selalu di akhir keluhan yang terlontar dari bibirnya.
#
Aku ingin hidup lama. Terlalu serakahkah aku jika aku berharap untuk hidup? Jika memang harus mati cepat, aku sangat ingin jadi rumput di surga nanti. Bisa tidak ya? Aku tidak mungkin jadi bidadari. Aku cuma mau jadi rumput…

Tetapi tahukah Anda, sejak hampir sepekan lalu Lin sedang menjalani perawatan intensif di Queen Elizabeth Hospital, Singapore, setelah komplikasi penyakitnya kembali kambuh. Mari kita sama-sama menengadahkan tangan sejenak, memohon kepada-Nya semoga Allah memberikan keputusan terbaiknya untuk salah seorang sahabat yang telah banyak mengajari saya—juga Anda, tentang perjuangan menikmati hidup dalam belitan penyakit yang belum pernah kita derita itu.

Jangan, cukup aku saja yang mengalaminya, katanya pada saya suatu ketika.

#

Yogyakarta, 17 Januari 2007 @ 14:21:37 Teriring do’a tulus kami untukmu, Lin.

setta_81@yahoo.com
Itulah salah satu sms terakhir darinya yang masuk ke hp saya beberapa waktu lalu yang membuat mata saya mengembun seketika. Tidak, kau sangat layak menjadi bidadari di surga kelak, Lin, insya Allah.

Walikota Janji Dorong Perkembangan Blog di Surabaya

Steven Lenakoly - DetikSurabaya

Surabaya - Kelahiran komunitas blogger Tuguhpahlawan harus didukung. Sebab perkembangan Informasi Teknologi (IT) di Kota Surabaya cukup pesat. Dan yang tak kalah penting, masyarakat akan mempunyai pilihan dalam mendapatkan informasi.Demikian disampaikan Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono kepada detiksurabaya.com. Menurut Bambang, selama ini pertumbuhan pengguna internet dan multimedia di Kota Pahlawan sudah tinggi dibandingn kota-kota lain di Indonesia.

"Saya senang jika para blogger membentuk komunitas. Karena itu memberikan kontribusi yang baik bagi perkembangan kota ini. Dan Surabaya sudah siap untuk menuju kota multimedia," kata Bambang disela-sela menyambut kedatangan Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri di Hotel Majapahit, Jl Tunjungan, Surabaya, Selasa (20/11/2007) malam.

Deman blog yang sekarang sedang digandrungi berbagai usia ini bagi Bambang tak bisa dibendung. Blog bisa menjadi media alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi . Sebab blog-blog yang berasal dari Surabaya bagi Bambang bisa membantu pemerintah dalam menyampaikan perkembangan pembangunan kota.

"Lihat saja, isi blog-blog itu kan variasi. Ada yang menginformasikan pusat jajanan, tempat rekreasi ataupun makanan khas yang masih ada di Surabaya," ujarnya penuh semangat.

Bambang juga tak merasa kecewa jika ada blog-blog yang berisi kritikan terhadap pembangunan di Kota Surabaya. "Itu dinamika. Tidak apa-apa menyoroti asal sifatnya membangun. Dan informasi itu bisa menjadi masukan bagi kita kan," katanya dengan tersenyum.
Sebelum mengakhiri pembicaraan, Bambang berjanji akan mendorong kegiatan blogger di kota yang dipimpinnya. "Sekali lagi saya senang. Pokoknya selama itu bersifat positif saya akan dukung penuh," janjinya.

Tokoh Berpengaruh (2) :: Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton, (4 Januari 1643 - 31 Maret 1727; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.

Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.

Pendapat Kepala Akademi Ilmiah Berlin tentang Newton: "Newton ialah seorang jenius besar yang pernah ada dan paling beruntung, yang tak bisa kita temukan lebih dari suatu sistem dunia untuk didirikan." [See Shapley.]

Masa-masa Awal

Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:

Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.

Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan

Daftar karya Newton

• Method of Fluxions (1671)
• De Motu Corporum (1684)
• Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)
• Opticks (1704)
• Reports as Master of the Mint (1701-1725)
• Arithmetica Universalis (1707)
• An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754)

Intel Targetkan 1,8 Juta PC 45nm

Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Corporation mengungkapkan bahwa pada tahun 2007 ini, Intel menargetkan akan ada 1,8 juta komputer (PC) dengan prosesor 45 nanometer (nm) yang terjual. Pada kuartal ketiga tahun ini, Intel juga pasang target untuk membukukan pendapatan sekitar USD 9,4 miliar - USD 9,8 miliar (USD 1 = Rp 9366, sumber detikcom).

Lebih lanjut, Budi menegaskan bahwa prosesor berteknologi 45 nm ini lebih efisien daripada versi sebelumnya, 65 nm. Meskipun demikian, prosesor dengan teknologi 65 nm tidak akan serta merta distop dari peredaran. Demikian ujarnya dalam saat memperkenalkan teknologi 45 nm, di Menara Jamsostek, Selasa (20/11/2007).

Diprediksikan pada awal tahun 2008 mendatang, perbandingan penggunaan teknologi 45 nm dan teknologi 65 nm adalah 50:50. Dengan kehadiran teknologi ini, maka Intel dapat menciptakan prosesor yang berukuran 25 persen lebih kecil daripada versi sebelumnya, serta lebih irit dari segi biaya. Prosesor pertama yang akan diproduksi dengan menggunakan teknologi 45 nm adalah Prosesor Intel Core 2 Exteme dan Xeon.

Perkiraan harga Intel 45 nm Xeon tergantung pada model, kecepatan, fitur dan jumlah yang diinginkan. Prosesor ini dibanderol dengan harga berkisar USD 177 - USD 1.279 dengan jumlah pembelian minimal 1.000 unit. Sedangkan prosesor empat inti Intel 45 nm Hi-K Core Extreme dipatok seharga USD 999 dengan jumlah pembelian minimal 1.000 unit.

Intel Luncurkan Prosesor Berteknologi 45nm


Intel 45nm Penryn (ist.)

Jakarta - Intel Corporation hari ini resmi meluncurkan 16 server dan prosesor PC high-end

"Prosesor ini merupakan prosesor pertama yang diproduksi menggunakan teknologi 45 nm, yang dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi penggunaan daya," ujar Adesh Gupta, Regional Platform Architecture Manager, Server Platforms Group Intel Asia Pasifik di acara Peluncuran Teknologi 45 nm di Menara Jamsostek, Selasa (20/11/2007).

Saat ini, lanjut Adesh, prosesor tersebut diproduksi di pabrik D1D yang berbasis di Oregon, dan di Fab 32, Arizona. Sekedar perbandingan, 45 nm merupakan ukuran yang jauh lebih mini daripada rambut manusia (90.000 nm), dan bahkan lebih mungil daripada ukuran bakteri (2000 nm). Kendati mungil, namun produk ini diklaim memiliki kekuatan yang luar biasa dibanding pendahulunya, teknologi 65 nm. Yakni mampu meningkatkan jumlah muatan transistor hampir dua kali lebih banyak sehingga kerjanya lebih efisien.

Prosesor paling gres dari Intel ini, selain diklaim mampu mendongkrak performa komputer, juga diklaim hemat energi dan bersahabat dengan lingkungan. Pasalnya, pihak Intel telah mengurangi penggunaan bahan metal yang tidak ramah lingkungan, dan rencananya pada periode 2008 nanti, Intel akan menghilangkan penggunaan bahan halogen.

"Terobosan penting dalam produk ini adalah penggunaan formula transistor yang benar-benar mampu menghilangkan kebocoran listrik," tandas Budi Wahyu Jati, Country Manager Intel Indonesia. terbaru. Prosesor bernama kode "Penryn" ini menggunakan bahan high-k metal gate (Hi-K) berbasis Hafnium untuk menciptakan ratusan juta transistor.

Selasa, November 20, 2007

Tokoh Berpengaruh (1) :: Muhammad bin Abdullah

Muhammad (bahasa Arab: محمد, juga dikenal sebagai Mohammad, Mohammed, dan kadang-kadang oleh orientalis Mahomet, Mahomed) adalah pembawa ajaran Islam, dan diteladani oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (Rasul) yang terakhir. Menurut biografi tradisional Muslimnya (dalam bahasa Arab disebut sirah), ia lahir sekitar tahun 570 di Mekkah8 Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi saat ini). (atau "Makkah") dan wafat pada.

"Muhammad" dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Muslim mempercayai bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Muhammad S.A.W adalah penyempurnaan dari agama-agama yang dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Mereka memanggilnya dengan gelar Rasulullah (رسول الله), dan menambahkan kalimat sallallaahu alayhi wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W") setelah namanya. Selain itu Al-Qur'an dalam Surat Ash Shaff (QS 61:6) menyebut Muhammad dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".

Kelahiran

Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir di Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M. Adalah pasti bahwa Muhammad meninggal pada tahun 632 M, dengan demikian pada saat meninggal usianya diperkirakan adalah 62-63 tahun.

Hampir semua ahli hadits dan sejarawan sepakat bahwa Muhammad lahir di bulan Rabiulawal, kendati mereka berbeda pendapat tentang tanggalnya. Di kalangan Syi'ah, sesuai dengan arahan para Imam yang merupakan keturunan langsung Muhammad, menyatakan bahwa ia lahir pada hari Jumat, 17 Rabiulawal; sedangkan kalangan Sunni percaya bahwa ia lahir pada hari Senin, 12 Rabiulawal atau (2 Agustus 570M).

Orang tua

Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul-Muththalib bin Hâsyim bin 'Abd al-Manâf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'b.
Ibunya bernama Aminah binti Wahab bin 'Abd Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'b.
Jika dilihat dari sini ini, maka silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan. Dimana Adnan merupakan keturunan langsung laki-laki dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.

Menjadi yatim piatu

Saat Muhammad masih dalam kandungan, ayahnya Abdullah bin 'Abd al-Muththalib ketika kembali dari Suriah untuk urusan dagang bersama kafilah dari Mekkah, jatuh sakit dan meninggal di Yatsrib. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh Nabi.

Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yatsrib (atau Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya. Namun tak lama, dalam perjalanan pulang ibunya pun jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa' yang terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan di sanalah ia dikuburkan.

Diasuh kakek dan paman

Setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah, Libanon dan Palestina).

Masa Remaja

Dalam masa remajanya, diriwayatkan bahwa Muhammad percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat angkuh dan sombong. Ia menyayangi orang-orang miskin, para janda dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang biasa di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq (yang benar) dan Al-Amin (yang terpercaya). Ia senantiasa dipercayai sebagai penengah bagi dua pihak yang bertikai di kampung halamannya di Mekkah.

Menikah

Selama hidupnya Muhammad menikahi 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang berlangsung selama 25 tahun hingga Khadijah wafat. Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia,[4][5] sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.

Sepeninggal Khadijah, Muhammad disarankan oleh Khawla binti Hakim, bahwa sebaiknya ia menikahi Sawda binti Zama (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar, dimana Muhammad akhirnya menikahi keduanya. Kemudian setelah itu Muhammad tercatat menikahi beberapa wanita lagi sehingga mencapai total sebelas orang, dimana sembilan diantaranya masih hidup sepeninggal Muhammad. Para ahli sejarah antara lain Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).

Status dari beberapa istri Muhammad menjadi sumber perdebatan dalam sejarah. Maria al-Qibtiyya dikatakan seorang budak atau seorang budak yang dibebaskan. Di sisi lain terdapat perdebatan tentang umur Aisyah saat dinikahi. Sebagian besar referensi (termasuk sahih Bukhari dan sahih Muslim) menyatakan bahwa upacara perkawinan tersebut terjadi diusia enam tahun, dan Aisyah diantarkan memasuki rumah tangga Muhammad sejak umur sembilan tahun. Sementara pada hadits lainnya dikatakan Aisyah pada umur belasan tahun saat itu.

Terdapat perbedaan pemahaman mengenai istilah "memasuki rumah tangga" Muhammad, sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits-hadits sahih tersebut. Umumnya umat Islam berpendapat bahwa perlakukan Aisyah sebagai istri terjadi saat ia sudah mengalami menstruasi. Pendapat lain mengatakan bahwa perdebatan mengenai umur Aisyah yang terjadi pada abad ke-7, yaitu saat praktik pernikahan dengan anak adalah tradisi umum yang juga pernah terjadi di India, China dan bahkan Eropa, yang kemudian dibawa ke abad modern sehingga telah keluar dari konteks. Terlepas dari perdebatan tersebut, tidak didapatkan informasi lain tentang umur pasti Aisyah saat menikah.

Kerasulan

Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat jahiliyah. Ia sering menyendiri ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia sering berfikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kejahiliyyahan.

Pada suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama.

Akhirnya, Jibril berkata:
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun. Wahyu turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al-Quran (bacaan). Kebanyakan ayat-ayatnya mempunyai arti yang jelas, sedangkan sebagiannya diterjemahkan dan dihubungkan dengan ayat-ayat yang lain. Sebagian ayat-ayat adapula yang diterjemahkan oleh Muhammad sendiri melalui percakapan, tindakan dan persetujuannya, yang terkenal dengan nama As-Sunnah. Al-Quran dan As-Sunnah digabungkan bersama merupakan panduan dan cara hidup bagi "mereka yang menyerahkan diri kepada Allah", yaitu penganut agama Islam.

100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah menurut Michael H. Hart

Teman-teman, berikut ini merupakan daftar 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah yang disusun oleh Michael H. Hart, yang disusun pada tahun 1978. Daftar tokoh ini diurutkan berdasarkan urutan yang dibuat oleh Michael H. Hart. Semoga bermanfaat :
• Muhammad
• Isaac Newton
• Yesus Kristus
• Siddhartha Gautama
• Kong Hu Cu (filsuf)
• Paulus dari Tarsus
• Cai Lun
• Johann Gutenberg
• Christopher Columbus
• Albert Einstein
• Louis Pasteur
• Galileo Galilei
• Aristoteles
• Euklides
• Musa (Kristen)
• Kronologi Kehidupan Musa
• Musa
• Charles Darwin
• Qin Shi Huang
• Octavianus
• Nicolaus Copernicus
• Antoine Lavoisier
• Konstantinus I
• James Watt
• Michael Faraday
• James Clerk Maxwell
• Martin Luther
• George Washington
• Karl Marx
• Wright Bersaudara
• Jenghis Khan
• Adam Smith
• Edward de Vere
• John Dalton
• Alexander Agung
• Napoleon Bonaparte
• Thomas Alva Edison
• Antony van Leeuwenhoek
• William Thomas Green Morton
• Guglielmo Marconi
• Adolf Hitler
• Plato
• Oliver Cromwell
• Alexander Graham Bell
• Alexander Fleming
• John Locke
• Ludwig van Beethoven
• Werner Heisenberg
• Louis-Jacques-Mandé Daguerre
• Simón Bolívar
• Rene Descartes
• Michelangelo Buonarroti
• Paus Urbanus II
• Umar bin Khattab
• Asoka
• Augustinus dari Hippo
• William Harvey
• Ernest Rutherford
• Yohanes Calvin
• Gregor Mendel
• Max Planck
• Joseph Lister
• Nikolaus Otto
• Francisco Pizarro
• Hernán Cortés
• Thomas Jefferson
• Isabella dari Kastilia
• Josef Stalin
• Julius Caesar
• William sang Penakluk
• Sigmund Freud
• Edward Jenner
• Wilhelm Conrad Röntgen
• Johann Sebastian Bach
• Lao Tzu
• Voltaire
• Johannes Kepler
• Enrico Fermi
• Leonhard Euler
• Jean-Jacques Rousseau
• Niccolò Machiavelli
• Thomas Malthus
• John F. Kennedy
• Gregory Pincus
• Vladimir Lenin
• Vasco da Gama
• Koresy yang Agung
• Peter I
• Mao Zedong
• Henry Ford
• Mensius
• Zarathustra
• Elizabeth I
• Mikhail Gorbachev
• Menes
• Charlemagne
• Homerus

Touring Pertama Saya (bag. 2)

Hari ini adalah hari senin, jam menunjukkan pukul 4.27...Saya bergegas menuju kamar mandi untuk sikat gigi dan wudhu, kemudian shalat subuh..pukul 4.45 selesai shalat, saya pergi ke kamar mandi lagi untuk mandi (karena sebenarnya saya tadi masih menunggu air hangat...hehe, coz airnya duuuingin banget sih)...kemudian sekitar pukul 5.00 saya sudah mulai berbenah menyiapkan barang2 yang akan saya bawa ke surabaya nanti...15 menit berlalu, saya pamit ke bapak, ibu dan kakak, mulailah motor saya stater dan panasi sebelum berangkat,'Bismillah'...

Touring Pertama Saya (Blitar - Surabaya) dimulai...

Melewati desa-desa nan asri, ya walaupun motornya 'alon' sing penting kelakon, begitu kata orang jawa, saya juga teringat pesan bapak saat saya bilang 'kuat gak ya pak motornya nyampe surabaya?', bapak dengan optimis menjawab 'kuat koq, ini kan motor bukan gledekan', saya menanggapinya dengan tersenyum...

Rute yang saya lewati lumayan jauh, karena didesa saya ada petunjuk jarak surabaya sekitar 154km, dimulai dengan desa kedawung, desa sumber asri, desa sidorejo, kemudian saya sudah masuk wilayah kediri yaitu masuk kecamatan wates, pare, kandangan, setelah itu baru saya memasuki kabupaten jombang yaitu kecamatan mojoagung, trowulan, ada beberapa yang saya g ngerti namanya, setelah hampir 3 jam perjalanan barulah saya memasuki daerah waru, perbatasan antara sidoarjo dengan surabaya...wiiih rasanya lega banget saat saya melihat masjid al-akbar surabaya dan graha pena 'jawapos', dalam hati 'makasih Allah' Engkau beri aku petunjuk untuk bisa sampai di kota ini...

Akhirnya tepat jam 9.15 saya menginjakkan kaki di kampus PENS-ITS dimana saya 'makaryo' (moga2 bisa jadi pegawai tetap. amin)...

Cukup sekian dulu ya crita saya, wah blepotan banget ya kata2nya, maaf karena saya memang baru belajar untuk aktif menulis...makasih atas perhatiannya

Touring Pertama Saya (bag. 1)

Alhamdulillah akhirnya sampai surabaya juga...

Kalimat ini yang saya ucapkan pertama saat menginjakkan kembali kaki saya di kota tercinta kedua saya "Surabaya", hampir 4 jam saya duduk di atas sepeda motor china saya (mochin - surya garuda : merknya :) maaf kalo promosi)..

Rasanya sungguh bahagia dan cukup kaget juga, saat saya sampai di kota ini, karena apa?karena sebelumnya saya juga agak pesimis saat balik ke surabaya dengan menggunakan sepeda motor ini, karena biasanya lebih suka naik kereta api dibanding naik sepeda motor...

Begini critanya, hingga saya harus rela naik mochin saya ini...Pada hari jum'at pagi saya di beritahu oleh kakak kalau dirumah budhe ada acara naik haji, saya lumayan kaget, kemudian berita kedua yaitu bahwa komputer n printer di rumah juga lagi rewel, saya cukup bingung karena di kantor sedang ada lembur untuk proyek di jakarta, saya sebentar merenung, dibenak saya ada 2 keputusan yang cukup sulit, pulang atau tidak minggu ini?karena saya sudah merencanakan untuk pulang tanggal 25 saja karena bertepatan dengan pilkades di desa saya.

Saya kemudian memutuskan untuk 'mudik' dengan konsekuensi semua kerjaan harus selesai sore ini, akhirnya saya dengan teman ngebut untuk menyelesaikannya hingga sore nanti, dan alhamdulillah selesai juga...

Jum'at sore, saya pulang dan sampai rumah jum'at malam jam 9.30..Kemudian esoknya saya baru mengecek komputer dan printer saya yang 'rewel'..dan alhamdulillah sudah berhasil diperbaiki...

Esoknya acara dirumah bude sudah dimulai jam 8 lebih, hingga kami mengantar bude di wisma walikota dimana para jamaah haji kota blitar berkumpul dan diberangkatkan menuju asrama haji sukolilo, surabaya...

Waktu telah menunjukkan jam 11.00, saya, kakak dan adik memutuskan untuk pulang ke rumah dulu...Nah saat saya hendak pulang dari rumah bude tersebut, saya diminta bapak untuk mengedit beberapa buku makalah yang akan dikirim ke seseorang hari senin, karena kakak ada urusan di kampus, akhirnya saya yang mengerjakan...

Pengeditan buku telah saya selesaikan, jam telah menunjukkan pukul 16.30, biasanya waktu ini saatnya saya berangkat ke surabaya dengan kereta penataran, tapi saya memutuskan untuk besok saja berangkat dengan naik sepeda motor...

Senin, November 12, 2007

Terima Kasih Telah Membuatku Menangis

Oleh Rubina Qurratu'ain Zalfa - eramuslim.com

"Don't judge a book from its cover", begitulah kata bijak yang sering kita dengar untuk mengingatkan agar kita tidak menilai orang lewat penampilannya, karena penampilan lahiriah bisa menipu kita. Orang yang dari luarnya terlihat hebat, belum tentu memiliki hati dan pemikiran yang hebat. Sebaliknya, orang yang di mata kita terlihat sangat sederhana, belum tentu memiliki hati dan pemikiran yang sama sederhananya.

Pelajaran itu saya alami dari sosok seorang teman di kantor, yang di mata saya dan di mata sebagian teman-teman saya, selama ini terlihat sebagai sosok yang "selengek"an, cuek dan dianggap masih ABG alias Anak Baru Gede.

Usianya memang relatif masih muda, masih di awal 20-an, sebut saja namanya Ikhwan. Tingkahnya yang kadang masih seperti ABG, terkadang membuat kami tertawa. Apalagi penampilannya yang jauh dari rapi, terutama rambutnya, yang menurut teman saya itu memang jarang bahkan enggak pernah disisir kalau habis mandi. Kebayang kan...

Awalnya, saya melihat sosok Ikhwan sebagai sosok anak muda lazimnya, yang baru melangkah dewasa. Yang masih senang hura-hura, kongkow-kongkow ke sana kemari sama teman-teman seusianya, tidak seperti teman-teman kantor lainnya, terutama yang laki-laki, yang memang mayoritas sangat religius dan Islami.

Tapi ternyata, anggapan saya itu salah besar! Ketika suatu petang, selepas sholat maghrib saya melihatnya sedang membaca al-Quran, bukan cuma membaca tapi juga mencoba menghapal. Besok-besoknya, saya melihat teman saya itu bertilawah dengan rutin.

Awalnya, saya cuma memperhatikan saja sambil bergumam di dalam hati, "Wah, ternyata ni' anak rajin juga baca Qurannya. Dihapal lagi...." Saya sendiri, membaca Qur'an saja tidak rutin, apalagi kepikiran buat menghapal. Terbersit rasa salut pada teman saya itu, tapi saya tidak pernah bertanya secara langsung tentang kebiasaannya itu. Hingga suatu sore... Ketika saya secara tak sengaja ngobrol panjang dengan teman saya itu, sayapun menangis dibuatnya. Saya menangis karena saya tidak bisa seperti teman saya itu. Saya menangis karena saya iri dengan keikhlasan, kebaikan dan ketaqwaannya sebagai seorang Muslim.

Ternyata, di balik penampilannya yang "selengek"an, teman saya menyimpan pemikiran-pemikiran yang besar, yang begitu peduli dengan kondisi umat Islam selama ini, yang begitu berhati-hati menjaga perilakunya sebagai seorang Muslim dan sangat mencintai serta menghormati ibunya. Subhanallah....

Sore itu, teman saya bercerita banyak tentang kehidupannya dan bagaimana al-Quran mengubah jalan hidupnya, menjadi sosok yang sangat mencintai Islam.

"Kalau saya melihat orang Islamnya, saya mungkin enggak mendalami Islam, mbak, " kata teman saya itu.

"Tapi saya membaca al-Quran dan saya menemukan ajaran-ajaran dalam al-Quran yang begitu menyentuh perasaan saya, " ujarnya. Saya mengangguk-angguk.

"Itulah sebabnya saya selalu mencoba rajin tilawah dan menghapalnya. Mbak tahu kenapa?" tanyanya. Saya cuma menggeleng.

"Saya ingin menjadi anak yang shaleh, yang bisa menjadi penolong bagi ibunya di akhirat kelak, " ujarnya. Teman saya pun bercerita tentang ibunya dan bagaimana ia sangat mencintai sang ibu dan bercita-cita ingin membahagiakannya. Saya melihat ada yang menggenang di pelupuk matanya, ketika teman saya itu menceritakan tentang sang ibu. Saya cuma diam, tak berkomentar.

"Ada tiga hal yang bisa membuat saya menangis, " katanya lagi.

"Apa?" tanya saya.

"Pertama, kalau saya mengingat ibu saya. Kedua, ketika saya membaca arti ayat-ayat al-Quran, dan ketiga, ketika saya membaca dan mendengar kisah-kisah perjuangan di Palestina. Saya bisa menangis, karena saya merasa amaliyah saya di dunia ini masih sangat sedikit... " tutur teman saya. Sorot matanya memancarkan kegelisahan.

Kali ini, saya betul-betul merinding mendengar penuturannya. Tiba-tiba saja seperti ada pisau yang amat tajam yang mengiris jiwa saya. Selama ini, tidak pernah terlintas di pikiran saya untuk menghitung amalan saya di dunia, apakah sudah cukup bekal saya jika sewaktu-waktu dipanggil sang kuasa. Selama ini, saya hanya berempati dengan penderitaan saudara-saudara saya di Palestina, tapi tak pernah menangis memikirkannya. Selama ini, rasanya saya tidak memiliki cinta sebesar cinta yang dimiliki teman saya itu pada sang bunda. Tiba-tiba saja, saya merasa begitu kerdil dan merasa iri melihat cara berpikir teman saya itu yang ternyata lebih dewasa dari usianya.

Saat sholat ashar sore itu, saya betul-betul menangis di hadapanNya, menangisi segala kekurangan, kelemahan dan kebodohan saya selama ini. Memohon ampunan atas segala kesalahan dan sebulat tekad untuk membenahi diri dan menjadi orang yang lebih baik, teriring rasa syukur karena telah memberikan seorang teman yang telah menjadi cermin kebaikan bagi saya.

"Teman, hanya doa yang bisa aku panjatkan, sebagai rasa terima kasih, semoga Allah swt mengabulkan semua cita-citamu dan tetap membimbingmu agar senantiasa menjadi cermin kebaikan bagi orang-orang di sekitarmu... " amiin

Jakarta, 9 November 2007

(Catatan kecil buat seorang teman, GSS, thanks ya bro...)

Posting pertama saya

Setelah sekian lama ada keraguan tuk membuat blog, akhir hari ini saya mantapkan untuk perlahan demi perlahan membuat blog yang simple tapi 'gue banget' gitu lo..Inspirasi kenapa saya membuat blog mungkin salah satunya saya adalah tipe orang yang suka copy-paste sesuatu yang menurut saya penting, ada banyak hal yang ingin saya sharing dengan teman-teman semua, dari hal agama, percintaan, sosial, budaya, olahraga, IT dan masih banyak lagi yang lainnya..

Sebagai pengantar porting pertama saya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua yang udah mau melihat blog 'sederhana' saya. Moga2 hal ini bisa menjadi suatu wadah dimana kita bisa sharing segala hal 'yang penting positif'..Untuk itu saya minta dukungan teman-teman semuanya y.. :-)